Thursday, June 7, 2007

Suyoto dan Ajakannya Membangun Bojonegoro Melebihi Lamongan

Suyoto dan Ajakannya Membangun Bojonegoro Melebihi Lamongan

Bojonegoro bakal menggelar gawe besar, yakni pilkada tahun ini. Diantara para bakal calon bupati yang sering disebut-sebut bakal maju dalam pilkada, menyeruak satu nama, yaitu Suyoto. Dengan motto membangun Bojonegoro melebihi Lamongan, kini Suyoto mulai menjadi perbincangan masyarakat mulai pelosok pedesaan hingga perkotaan. Siapa Suyoto dan bagaimana pandangannya tentang Bojonegoro yang lebih baik? Berikut perbincangan Radar Bojonegoro dengan Suyoto.
Lahir dari keluarga petani yang sangat sederhana di Desa Bakung, Kecamatan Kanor pada 42 tahun lalu. Seperti layaknya anak desa, dia suka mandi di sungai, bermain di pematang sawah dan ikut membantu orang tuanya di sawah. ‘’Kalau sore saya ngaji dan malam sering tidur di mushola,’’tuturnya. Di bulan Ramadlan i biasanya Suyoto sering main di pinggir jalan besar melihat lalu lalang kendaraan yang lewat. Sejak itulah dia bercita-cita untuk menjadi sopir bus.
Saat menempuh pendidikan tingkat dasar di SDN I Bakung, dia mendapatkan banyak ilmu untuk memahami kehidupan dari gurunya yang bernama H.Suparno. Suyoto terus didorong oleh gurunya tersebut untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
Seusai menamatkan SDN setempat, Suyoto melanjutkan pendidikannya ke pondok pesantren At Tanwir, Talun Sumberrejo. Alasannya masuk ponpes At Tanwir karena dia ingin mendalami ilmu agama. Di At Tanwir dia banyak mendengarkan petuah dari Kyai Haji Hamam Munaji. Dari kyai yang dicintainya tersebut, dia mendapatkan nasehat agar dalam menjalani hidup Suyoto banyak memberikan manfaat kepada orang lain. ‘’Kyai Hamam selalu memberikan wejangan agar dalam menjalani hidup ini seperti bola yang selalu berdiri tegak Dan selalu memberi manfaat untuk sesama. Nasihat ini seperti halnya hadis Nabi SAW agar kita seperti tangan diatas daripada tangan dibawah,”papar mantan Ketua PPM (Organisasi Santri) At Tanwir ini.
Anda disebut-sebut di media massa cetak dan elektronik seperti JTV dicalonkan untuk menjadi gubernur Jawa Timur tapi akhir-akhir ini anda justru disebut-sebut juga akan ikut dalam pilkada di Bojonegoro, apa yang mendorong anda untuk ikut pilkada di Bojonegoro?
Memang pada akhir Desember itu nama saya mulai beredar baik menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur. Bahkan tim PPP dan PAN sudah sangat serius dan solid didukung oleh DPD se Jawa Timur, mendorong saya dan Pak Farid untuk menjadi pasangan pilgub 2008 Jatim. Nah, tapi Febuari lalu, saya didatangi oleh sahabat, senior, saudara saya dari Bojonegoro di rumah saya. Pertemuannya cukup lama dari jam 21 malam sampai jam 3 malam. Mereka datang berupaya menyakinkan saya supaya bersedia untuk menjadi bakal calon bupati Bojonegoro. Tentu saya memerlukan perenungan yang panjang untuk menerima permintaa itu. Sebagai orang Jawa. Pertama saya harus memperoleh restu ibu dan juga guru saya. Kedua kepada yang hadir malam itu saya katakana, saya merasa memerlukan tambahan waktu yang membuat saya betul bisa memberi manfaat. Saya ingat betul almarhum guru saya, Allahumma ya arham, Pak kyai Haji Hamam Munaji. Agar hidup itu selalu memberi manfaat. Maka saya berfikir keras, manfaat apa yang bisa saya persembahkan untuk Bojonegoro? Dan itu ternyata mengharuskan saya harus lebih memahami dan mendalami persoalan bojonegoro tidak hanya diatas kertas tapi juga harus fakta-fakta di lapangan. Apa yang dirasakan secara langsung oleh warga Bojonegoro. Itulah sebabnya, langkah pertama saya saya minta restu kepada ibu dan guru-guru saya, termasuk Pak Haji Suparno, Pak Kyai Haji Munasir, Mbah Kyai Baidhowi dan lain-lain. Langkah kedua saya harus mendengarkan sebanyak mungkin keluhan yang dirasakankan oleh rakyat, Karena itulah saya melakukan langkah silaturahim ke berbagai tokoh lintas di Bojonegoro ini, baik yang sudah saya kenal maupun yang baru saya kenal. Melalui sahabat dan kolega saya yang mengenalkannya kepada saya. Saya keliling Bojonegoro. Saya pergi ke Ngraho, Margomulyo, Temayang dan kecamatan lainnya. Pertama, saya menangkap problem yang dirasakan oleh para petani di Bojonegoro, yaitu problem produksi terutama yang menyangkut soal air, pupuk yang kadang saat dibutuhkan tidak tersedia cukup, stabilisasi soal harga dan masih banyak problem lainnya. Saya membayangkan seandainya para petani dibantu melalui perbaikan jaringan irigasi, perbaikan embung, penghidupan kembali kali mati, melalui solo barrage yang sudah berfungsi air Bengawan Solo bisa dimanfaatkan. Maka diatas kertas, saya yakin para petani di Bojonegoro secara akumulatif pendapatannya akan naik dua kali lipat dan kalau itu terjadi berarti ekonomi Bojonegoro tumbuh berkembang. Maka sektor UMKM tentu saja akan bergairah dan itu berarti punya dampak langsung kepada usaha lainnya, termasuk kehidupan ekonomi di perkotaan. Kedua, problem infrastruktur di Bojonegoro. Saya mendengarkan keluhan dan merasakannya, jalan-jalan desa, poros kecamatan bahkan jalan provinsi kondisi memang agak memprihatinkan. Tentu saja jika jalan baik akan berdampak pada pertumbuhan dan gairah ekonomi di Bojonegoro. Ketiga problem infrastruktur di bidang pendidikan terutama sekolah swasta yang masih banyak dibawah kelayakan dan tentu saja memerlukan perhatian. Nah, karena itulah saya membayangkan berdasarkann problem-problem itu dan pengalaman pribadi saya baik saya saat menjadi manajer di kampus dan juga keterlibatan dalam pembuatan kebijakan publik di pemprov Jatim, Saya membayangkan ada langkah-langkah yang sesungguhnya jika dilakukan akan meningkatkan kesejahteraan di Bojonegoro.
Lulus dari At Tanwir, dia melanjukan pendidikan ke IAIN Malang. Awalnya keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ini ditentang oleh ibunya karena tidak merasa tidak mampu membiayai pendidikan Suyoto. Namun Suyoto tetap bersikeras untuk tetap melanjutkan pendidikan tinggi.. ‘’Saya mempunyai keyakinan kalau kita mempuyani kemauan baik pasti ada jalan,’’kata dia. Maka berangkatlah dia ke Malang. Pertama kali berangkat ke Malang dia ditemani oleh kawan karibnya, Sunarto. Karena belum pernah ke Malang, maka di Stasiun Turi Surabaya, dijemput Hanafi (saat ini sekretaris PC NU Bojonegoro,Red) sahabatnya yang lebih dahulu kuliah di Malang. Hingga kini Suyoto tetap menjalin persahabatan yang erat dengan Hanafi. Untuk membiayai kuliah dan hidupnya selama di Malang. Suyoto bekerja apa saja dari penjual kalender hingga mengajar ngaji di TPQ. ‘’Saat kuliah dan hidup di Malang saya harus mencari uang sendiri krena biaya dari ibu saya sangat terbatas. Tapi Ibu selalu memberi kekuatan dengan doa hingga saya dapat mengatasi persoalan hidup,’’ujarnya. Masuk pada semester 5 di IAIN, dia kemudian melamar Mafudhoh, putri seorang takmir masjid Jami’ di Lumajang sekaligus anggota Dewan Syuriah PC NU saat itu, Kyai Ikhsan Anwar.
Sesuai lulus dari Fakultas Bahasa Jurusan Bahasa Arab IAIN Malang, Suyoto ditawari menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Belum lama menjadi dosen. Rektor UMM saat itu, Malik Fajar, Suyoto ditawari menjadi PNS sebagai dosen di IAIN. Namun, setelah berkonsultasi dengan mertuanya, tawaran menjadi PNS tersebut ditundanya. Pada usia yang masih cukup muda, 35 tahun oleh para tokoh masyarakat Gresik, Suyoto diminta memimpin Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Tidak mampu menahan desakan tokoh masyarakat Gresik, tawaran tersebut akhirnya diterima oleh Suyoto .Saat mulai memimpin UMG, kondisi UMG saat itu cukup memprihatinkan terutama gaji para dosen dan karyawannya. Dia pun bersedia dipotong gajinya sebagai rektor untuk membantu para gaji dosen dan karyawannnya. ‘’Saya saat itu juga bersedia untuk menjual mobilnya saya untuk ikut mendanai aktifitasnya sebagai Rektor,’’terangnya. Hasilnya, tidak lebih dari 5 tahun, dibawah kepemimpinan Suyoto, UMG menjadi jauh berkembang. Dari kampus kecil saat itu kini menjadi salah satu universitas yang disegani di Jawa Timur. Keberhasilan Suyoto ini juga membawa keberuntungan lainnya, dia akhirnya dilibatkan oleh jajaran direksi perusahaan penerbangan Lion Air dalam beberapa urusan perusahaan. Saat ini Lion Air menjadi perusaahaan penerbangan pertama di dunia sebagai pengguna pertama Boing 737-900 ER, dan membeli 60 pesawat jenis Boing terbaru, langsung dari perusahaan yang membuat pesawat Boing tersebut. ‘’Kemarin baru dilaunching oleh Wapres Yusuf Kalla pembelian pesawat terbaru tersebut,’’ujarnya. Ditengah kesibukannya yang sangat cukup padat tersebut, Suyoto juga menjadi anggota DPRD Jawa Timur.
Langkah apa saja yang akan anda lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro?
Ya ada beberapa hal yang jujur saja saya bayangkan dalam waktu singkat, yang bisa menjadi pemicu dalam mewujudkan kesejahteraan Bojonegoro. Yang pertama adalah kalau pertanian tumbuh subur dan baik maka daya beli masyarakat Bojonegoro akan meningkat, daya beli meningkat menyebabkan daya belanja meningkat, kalau daya belanja meningkat maka itu merupakan peluang pertumbuhan ekonomi terutama UMKM. Kedua saya melihat, sektor UMKM kita itu sebetulnya potensi berkembang, problemnya mereka belum bankable, untuk menjadi bankable maka tentu ada fasilitasi dan inilah fungsi pemerintahan, membantu mereka bagaimana menjadi bankable, yakni memberikan modal dengan skema perbankan. Ketiga pengusaha Bojonegoro pada umumnya memiliki tingkat kegigihan yang luar biasa. Kegigihan ini juga modal. Keempat, saya melihat ada fakta-fakta potensi besar di luar minyak yang sesungguhnya bisa mengundang investasi. Saya ingin menyebut pariwisata. Hutan Klino di Sekar. Hutan Klino ini kalau dikelola menjadi wisata agribis, ilmiah dan pendidikan saya kira potensinya melebihi WBL Lamongan. Saya kemarin baru dari Hutan Klino dan saya takjub luar biasa melihat potensi Hutan Klino yang kondisinya melebih Batu Malang. Belum lagi yang lain-lain, saya kira ini sangat bagus, tinggal bagaimana membuat iklim usaha yang kondusif, birokrat harus betul-betul berkomitmen memberikan arah, aturan yang jelas yang memberi dampak keuntungan bagi semua pihak, fairness, kenyaman social dan lainnya.
Anda dikenal juga dikenal sebagai pengusaha. Dan saat ini anda terlibat di perusahaan penerbangan Lion Air dan bisnis investasi. Bagaimana cara anda untuk menumbuhkan iklim investasi di Bojonegoro?
Begini, saya kebetulan memang punya background sebagai pengusaha, Pengusaha yang tangguh itu tidak perlu diberi fasilitas, asal tidak diganggu saja dalam menjalankan bisnis sudah luar biasa senangnya. Tentu yang pertama harus dihilangkan symptom-symptom yang mengganggu tersebut, Kedua, kita tidak perlu memberikan ‘kemudahan” tapi diberikan aturan yang jelas,dan dilayani secara secara fair agar mereka bisa memenuhi aturan itu saya kira pengusaha sudah cukup nyaman. Ketiga, ada cluster pengusaha yang untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan persaingan ketat masih belum bisa. Nah karena itu mesti ada semacam fasilitas yakni pendampingan dan itu fungsi pemerintah untuk membantu pengusaha dalam cluster ini.
Suyoto tak pernah lelah untuk berkeliling Bojonegoro untuk mendengarkan langsung problem masyarakat Bojonegoro. Kadang dia pun harus melakoni untuk menginap di rumah warga setempat. Saat berkeliling Bojonegoro, Suyoto bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat. Diantara pertemuan dengan masyarakat Bojonegoro, ada satu pertemuan yang berkesan di hati Suyoto.‘’Hati saya digerakkan oleh petani Desa Katur, Kalitidu ikut memperbaiki Bojonegoro menjadi lebih baik,’’kata Suyoto. Saat itu, tanpa sengaja Suyoto menemui beberapa petani Desa Katur di lahan persawahan. Suyoto berdialog ringan dengan para petani
‘’Panen nopo sak niki, pak?’’kata Suyoto kepada para petani.
‘’Panen utang,pak’’jawab salah atau dari mereka.
‘’Lho kok saget panen utang?’’tanya Suyoto penasaran
‘’Lha inggih, niki npun wulan Maret dereng saget tandur, padahal musim ketigo inggih mboten saget tanem punopo-punopo,’’jawab petani tersebut.
Mendengar keluhan dari warga tersebut, hati Suyoto terenyuh, Dia berjanji dalam hatinya jika diberi amanah untuk memimpin Bojonegoro maka nasib petani yang bakal diperjuangkannya.
Pertemuan antara petani Desa Katur dengan Suyoto tersebut seperti halnya pertemuan antara presiden pertama RI, Soekarno dengan seorang petani bernama Marhaen. Dari pertemuan keduanya tersebut, Soekarno mencetuskan ideologi Marhaenisme. Suyoto merupakan pengagum Soekarno. Baginya Soekarno merupakan inspirasi bagi para pemimpin di Indonesia.
Anda mempunyai motto membangun Bojonegoro melebihi Lamongan, dapat anda jelaskan apa maksud dari motto tersebut?
Istilah itu muncul bukan dari pribadi saya, itu muncul dari berbagai dialog yang saya temukan di lapangan. Dalam dialog dengan masyarakat selalu muncul kalimat “Pak apa kita tidak bisa melebihi Lamongan?’’ Masyarakat selalu menyodorkan kepada saya tentang fakta misalnya, jalan di Lamongan jauh lebih baik, kemudian di Lamongan puskesmas gratis. Lamongan kontribusi padinya nomor dua se Jawa Timur, Sebagian pendidik menyebut, anak-anak pintar yang miskin yang diterima diperguruan tinggi di biayai oleh pemerintah Lamongan. Saya terus terang tersentak. Saya mencoba sedikit membandingkan APBD dan kebijakan politik anggaran antara Bojonegoro dengan Lamongan. Ternyata Bojonegoro ini APBDnya melebihi Lamongan, Nah ketika saya melihat fakta-fakta demikian, tentu saya berkeyakinan melalui tahapan pembangunan yang jelas dan dengan anggaran yang terkonsentrasi kita berpeluang besar melampaui Lamongan. Sebagai contoh tahun pertama misalnya dari anggaran yang tersedia, prioritasnya diarahkan untuk menumbuhkan pertanian, memperbaiki irigasi dan ikut menstabilkan harga saya pikir akan terjadi kelipatan ekonomi dan ini menyangkut nasib petani yang 80%an penduduk Bojonegoro. Kedua, konsentrasi tahun kedua seluruh jalan di Bojonegoro baik poros desa sampai kabupaten diperbaiki secara serentak. Tahun ketiga, kita tuntaskan persoalan seluruh infrastruktur pendidikan. Dan pada tahun keempat dan kelima kita tinggal memperbaiki hal-hal yang belum ada, misalnya untuk memperkuat soal kesejahteraan air kebutuhan rumah tangga. Misalnya di Desa Kolong, Ngasem, beberapa desa di Kedungadem, dan lainnya yang hingga kini juga masih belum terpenuhi kebutuhan air untuk rumah tangga. Di bidang kesehatan kita bisa meringankan pengeluran masyarakat dengan mengratiskan seluruh biaya kesahatan semacam Jembrana melalui system Askes. Nah semua pembangunan harus melalui kebijakan anggaran yang tepat guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikanlayanan public yangterbaik buat masyarakat. Pola prioritas utama dalam penganggaran inilah yang saya sebut sebagai politik kebijakan anggaran yang bersifat konsentrasi.
Mengapa politik konsentrasi anggaran yang akan anda terapkan jika terpilih memimpin Bojonegoro?
Begini politik konsentrasi anggaran itu sesungguhnya politik prioritas di dalam penganggaran. Harus ada prioritas untuk memperbaiki fundamental perekonomian Bojonegoro, yang 80 persen masyarakatnya adalah petani. Nah, skenario yang saya bikin adalah skenario yang tanpa menggantungkan pada hasil minyak dalam membangun Bojonegoro ini. Minyak itu hanya berkah yang mempercepat pertumbuhan Bojonegoro. Misalnya saat ini APBD Bojonegoro sekitar Rp 800 miliar. Dengan politik konsentrasi anggaran maka tahun pertama dikonsentrasikan misalnya Rp 300 miliar untuk petani. Anggaran ini untuk kebutuhan petani dari perbaikan irigasi hingga menjaga stabilisasi gabah. Dampaknya akan langsung dirasakan oleh masyarakat sehingga akan menumbuhkan gairah kehidupan bermasyarakat. Gairah ini yang akan mendatangkan berkah dimana-mana. Tahun kedua jalan diperbaiki pada tahun ketiga dan keempat anggaran bisa dikonsentrasikan untuk menggratiskan puskemas dan pendidikan. Nah, Mengapa politik konsentrasi? Dari pengalaman saya, kebijakan politik anggaran terkonsentrasi akan dapat menghindarkan munculnya perasaan tidak adil di tengah-tengah masyarakat yang nyatanya masih cenderung berkelompok. Perasaan dimana sekelompok orang merasa diabaikan dari yang lain baik atas nama agama, paham dan profesi. Dalam politik keadilan harus diberikan kepada semuanya, tidak pandang bulu, agamanya, paham agamanya. Sepanjang menjadi warga Bojonegoro tidak boleh orang Muhammadiyah, NU dan kelompok minoritas lainnya dianak tirikan maka dia harus diperlakukan fair. Nah politik kebijakan konsentrasi anggaran ini menjadi suatu alat yang terukur yang menuntut orang fair dengan kebijakan itu. Terjadinya perasaan tidak adil dan muncul perasaan seolah-olah pemerintah hanya menguntungkan kelompok tertentu disebabkan jumlah masalahnya lebih besar dari kemampuan anggarannya. Misalnya masalahnya 100 tapi kapasitas anggaran untuk menyelesaikan hanya 25 tentu akan terjadi perebutan. Ada yang dapat dan ada yang tidak dapat, yang tidak dapat akan merasa dianak tirikan dan tentu saja membuat suasana di masyarakat tidak kondusif. Tapi kalau dengan politik konsentrasi anggaran itu saya yakin keadaan itu dapat dihindarkan. Karena apa? Karena masalahnya akan dibuat lebih sedikit dari kemampuanya penyelesaiannya. Masalahnya misalnya 100 maka kemampuan anggaran dibikin 110, maka dengan demikian tidak ada yang merasa tidak diprioritaskan karena semua adalah prioritas, Orang tidak perlu lagi bicara kelompok karena semua sudah diprioritaskan, maka disinilah pemerintah sebagai pengayom dan pemberi rasa keadilan bila bersih sehingga sasarannya bisa tepat dan betul-betul dilaksanakan akan berwibawa. Politik kebijakan konsentrasi anggaran itu juga menutup ruang-ruang mengambil ‘keuntungan’ dalam keterbatasan. termasuk menekan korupsi oleh para pembuat kebijakan.
Anda tadi menyebut politik kesejahteraan, bisa anda jelaskan?
Ini sesungguhya perjalanan yang sangat pribadi, saya membaca pergulatan batin seorang Barrack Obama, Nelson Mandela, Gandi, dan pemimpin besar lainnya dan ternyata diam-diam saya juga mengalami pergulatan batin untuk sampai pada komitmen politik untuk kesejahteraan bersama. Saya memerlukan waktu untuk sampai pada kesadaran dan komitmen bahwa politik itu untuk rakyat, politik itu ujung-unjung harus menyejahteraakan rakyat. Kebetulan secara pribadi Saya pernah mengalami bagaimana tarik menarik hidup berkelompok atau berjamaah, saya lahir dari peralihan keluarga NU ke Muhammadiyah kemudian saya belajar di ponpes yang mempunyai akar tradisi NU yang kuat. Saat kuliah saya dididik oleh para dosen dari berbagai kelompok dan paham, jelasnya fifty-fifty tradisi NU dan Muhammadiyah. Mertua saya pernah aktif di syuriah NU dan hingga kini masih menjadi ketua takmir masjid Jami di Lumajang, Istri saya alumni ponpes Denanyar, Jombang. Saya pernah menjabat Rektor Univ Muh dan menjadi anggota legislative dari PAN. Jadi saya pernah merasakan mengalami kehidupan dalam hampir semua komunitas. Bayangkan Saya juga pernah merasakan dididik untuk memusuhi kelompok etnis lain, ideology yang lain. Saat Indonesia mengalami krisis ekonomi dan social politik, saya tersentak bahwa semangat yang mengutamakan kelompok tiba-tiba terasa menjadi kendala besar untuk menyelesaikan persoalan-persoalan nyata dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Dalam dunia nyata baik dunia bisnis maupun kebijakan public, persoalan ideologi, agama, keyakinan mesti disimpan dalam hati masing-masing sebagai spirit berbuat baik, memberi manfaat kepada sesama, tetapi pada saat kita berbicara dalam ranah negara, ranah problem nyata kehidupan ini, maka konsetrasi kita pada bagaimana mengangkat rakyat dari deritanya. Yakni membuat kebijakan yang solutif untuk mengangkat kesejahteraan secara nyata. Toh ujung-ujungnya kita tidak mungkin hidup sendiri. Kalau kita ingin bersama maka kita harus menghargai perbedaan. Maka simpanlah perbedaan itu sebagai kekayaan pribadi ketika kita bertemu bersama, sambil menghargai keyakinan orang lain. Kehidupan berkelompok harus dilihat sebagai proses pendewasaan diri dan peningkatan kemampuan kita dalam kepemimpinan social. Selanjutnya mari kita sama-sama berkonsentrasi untuk mencari solusi bagi kesejahteraan rakyat bukan kesejahteraan kelompok tertentu. Tidak pandang bulu siapa yang berada di hadapan kita. Inilah yang sesungguhnya kita sebut politik kesejahteraan. Bagi saya, saat ini adalah era baru, era politik kesejahteraan. Era yang tidak perlu saling mengkritik tapi era berlomba-lomba memberikan kesejahteraan, memberikan manfaat.
Menurut anda bagaimana pembangunan di Bojonegoro yang sudah dilakukan oleh pemerintahan saat ini?
Apa yang telah dan sedang dilakukan pemerintah Bojonegoro sekarang ini saya mengapresiasi sepenuhnya, saya menilainya sudah baik. Banyak hal positif pembangunan di Bojonegoro misalnya lampu jalan, sekolah internasional, rumah sakit international. Semua itu adalah prestasi yang tidak boleh diabaikan. Karena saya adalah generasi berikutnya maka saya dituntut mempunyai cara yang lebih baik untuk membangun Bojonegoro ini. Agar kehadiran saya bermanfaat. Saya sadar bahwa salah satu kekuatan bangsa ini adalah modal socialnya, yaitu semangat untuk memberikan yang lebih baik. Bila Bojonegoro mau survive maka harus muncul kekuatan-kekuatan inner innovatif, yaitu inovasi dari dalam. Kalau saya bersemangat memberi yang lebih baik itu artinya saya harus dapat melebih dari apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini. Karena itu mengapa tema saya adalah pertanian, infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan yang gratis, sektor UMKM ditumbuhkan baik, partisipasi publik dimunculkan dan membuat birokrasi kita yang efisien tangguh dinamis dan responsif.
‘’Suyoto bisa membedakan mana kepentingan kelompok dan kepentingan rakyat,’’kata Ketua DPRD Jawa Timur, Faturrashid. Dia mengenal Suyoto selama ini sebagai politisi santun dan seorang akademisi yang cukup nyaman bagi Faturrashid untuk diajak berdiskusi dan berwacana. Menurutnya tidak banyak politisi yang berlatar belakang akedemisi. ‘’Visi berpolitiknya untuk kemaslahatan rakyat,’’imbuh anggota FKB DPRD Jawa Timur ini.
Bagaimana pandangan anda tentang anak muda di Bojonegoro?
Saya selalu menyakini bahwa anak-anak muda adalah aset yang luar biasa, saya selalu mengapresiasi kultur Bojonegoro yang ulet, anak-anak didik kita sebenarnya telah dididik dengan tradisi keuletan. Saya pernah berkelakar saat saya pengajian nun jauh di Kedungadem, saya katakan kesulitan alam merupakan bahan pendidikan yang luar biasa kepada kita. Orang Bojonegoro dikenal ulet. Modal ini bila disentuh secara baik, baik emosi, intelektual dan ketrampilan dan diberikan world view (pandangan dunia, Red) yang benar baik di sekolah maupun diluar sekolah. Maka saya yakin, pemuda Bojonegoro jauh lebih menjanjikan dari pemuda dari daerah lain.
Konkretnya seperti apa, misalnya untuk mengatasi persoalan anak muda seperti pengangguran dan lainnya di Bojonegoro?
Pengangguran adalah limbah dari persoalan ekonomi. Mengapa saya sebut demikian? Karena kalau ekonomi tidak tumbuh maka otomatis pengangguran bertambah kalau ekonomi tumbuh maka pengangguran akan dapat ditekan. Karena itu, saya membikin skenario untuk politik konsentrasi anggaran untuk para petani yang mencapai 80 persen di Bojonegoro. Kalau pendapatan petani meningkat maka otomatis menyedot pengangguran. Kalau pertanian maksimal maka sektor lain seperti UKM, dengan sentuhan entrepreneur juga akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik. Nah, kalau sudah baik maka kita tinggal menyiapkan SDM yang handal . Maka disinilah pentingnya Dinas Ketenakerjaan, untuk mempersiapkan jenis ketrampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja dengan memberikan ketrampilan khusus.
Dalam bidang olahraga pembinaan olahraga, seperti sepakbola, selain diarahkan sebagai media public relation bagi bojonegoro, juga dapat dijadikan sarana menumbuhkan kebangkitan, spirit baru bagi anak muda dan masyarakat Bojonegoro. Selain itu bagi anak muda juga kita sediakan wisata ilmiah dan pendidikan di Hutan Klino untuk membentuk character building.
Anda selama ini sering mengatakan di berbagai pertemuan bahwa saat ini dibutuhkan entrepreneurship bagi pemerintahan. Bisa anda jelaskan konsep tersebut?
Sederhananya begini, anda disebut entrepreneur jika anda mempunyai duit Rp 10 miliar tapi anda dapat melakukan pekerjaan hingga senilai Rp 100 miliar. Nah kalau kita ingin membuat entrepreneur goverment maka berarti bagaimanaAPBD yang sedikit kemudian menghasilkan kinerja yang berlipat-lipat output maupun out come bagi Bojonegoro. Misalnya, ketika kita ingin menggarap pariwisata maka jangan sekali-kali pikiran kita adalah proyek. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana mengemas peluang itu dan menjualnya kepada investor. Karena itu, seorang kepala pemerintahan harus jadi Public Relation (PR) baik untuk mengenalkan potensi di daerahnya kepada investor. Selain sebagai PR yang baik maka dia harus menjadi juru pasar (pemasar) yang baik, negoisator yang baik untuk menyakinkan pasar agar melakukan kegiatan ekonomi di daerahnya. Itu yang sebut sebagai enterprenuership.
Nah saya ingin memberikan contoh lain bagimana Lee Kuan Yeuw membangun Singapura pada tahun 1965. Saat itu Singapura tidak ada apanya. Maka dia pergi ke Hongkong untuk menjaring para investor agar mau berbisnis di Singpura. Inilah fungsi PR, dia yakinkan bagaimana posisi Singapura ditengah-tengah Asia kepada investor, bahwa Singapura merupakan negara jasa dan dagang yang aman, termasuk pelabuhan laut dan daratnya. Dia yakinkan dengan membuat aturan untuk melindungi para investor. Dan tentu saja, Lee Kuan Yeuw membutuhkan ongkos untuk pergi kesana kemari menyakinkan investor. Maka ongkos itulah yang ditanggung oleh negara. Tidak mungkin ongkos itu ditanggung sendiri oleh Lee Kuan Yeuw. Hasilnya apa? Lee Kuan Yeuw mengeluarkan sekian ribu dolar Singapura tapi jangan lupa setelah itu perekonomian Singapura tumbuh luar biasa, inilah entrepreneur politik, yaitu sebuah negara yang berjiwa entreprenuer.
Anda dikenal juga menjadi manajer yang handal dalam mengelola kampus, konsultan untuk beberapa institusi. Saat ini anda juga sebagai seorang pemimpin partai politik yang cukup solid. Bagaimana konsep anda saat memimpin birokrasi di Bojonegoro?
Di kancah sepakbola dunia, ada dua tim yang cukup tangguh, yakni Real Madrid dan Manchester United (MU). Real Madrid membangun timnya yang tangguh dengan cara membeli pemain hebat dan ini tentu saja membutuhkan ongkos yang luar biasa besar. Sementara MU membangun timnya dengan mengembangkan yang sudah ada, pemain muda dibina dan disolidkan. Justru pemain hebat dijual ke klub lain seperti Real Madrid. Dan buktinya saat ini MU mampu memiliki teamwork yang hebat. Para pemain mudanya juga hebat. Para pemain senior juga mampu bekerja sama dengan pemain muda secara baik. Nah, saya merupakan penganut model MU, ini pula yang saya bayangkan dalam membangun birokrasi di Bojonegoro. Dibangun kedisiplinannya, menejemennya, system karienya, suasana saling percayanya, dan etos kerjanya sehingga menjadi tim yang solid. Maka semua program dapat terlaksana secara baik. Dalam mengembangkan team, saya sering mengatakan ada dua pantangan pemimpin: mengeluhkan anak buahnya apalagi ngrasani anak buah dan kedua jangan gampang marah. Yang pertama akan memperlemah mental kita dan yang kedua akan mengurangi kecerdasaan kita. Percayalah tidak ada orang yang tidak dapat dikembangkan potensinya.
Anda selama ini telah berkeliling ke berbagai wilayah terutama di wilayah tepi hutan, apa yang anda lakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat tepi hutan?
Saat saya pergi Bubulan dan Ngasem dan wilayah lainnya dan saya menemukan masyarakat yang sangat gigih dalam bertani. Maka disitulah sebenarnya peran (LMDH Lembaga Masyarakat Ditepi Hutan, Red), yang perlu dibantu oleh pemerintah dan harus melakukan kerjasama dengan perhutani. Kita bisa membantu komoditas seperti padi gogo, kacang, jagung dan lain-lain atau tanaman hortikultura yang jauh lebih menarik sehingga dapat menghasilkan keuntungan.. Kalau perlu APBD kita alokasikan untuk kegiatan pertanian hortikultura seperti di Thailand. Kita datangkan ahlinya untuk bekerja membantu mereka para petani disekitar tepi hutan sehingga muncul komoditas baru yang jauh lebih marketable dan menguntungkan bagi petani.
Anda dikenal sebagai anggota DPRD Jawa Timur yang gemar terjun langsung menyerap aspirasi masyarat. Sebagai anggota DPRD provinsi Jawa Timur, kebijakan apa yang telah anda lakukan untuk membantu masyarakat Bojonegoro?
Kebetulan saya di DPRD berada di komisi bidang infrastruktur. Sejak awal saya konsen terhadap air. Maka mengapa solo barrage menjadi prioritas saya baik melalui panitia penganggaran. Saya selalu tiap tahun meminta agar anggaran untuk solo barrage dipercepat. Selain itu, saya selalu ingatkan kepada DPU (Departemen Pekerjaan Umum, Red) pusat agar persoalan jalan provinsi segara dituntaskan. Saya tidak ingin mengklaim, PAM DKB (Program Aksi Menanggulangi Dampak Kenaikan BBM,Red) kebetulan salah satu inisiatifnya adakah saya. Saat saya berkeliling di Kedungadem yang tidak ada air bersih maka saya membawa Dinas Kimpraswil Provinsi agar mencari solusi mengatasi kelangkaan air bersih di Kedungadem. Dan saat ini sudah dialokasikan untuk membangun proyek pengaadaan air bersih di Kedungadem.
Tokoh PDIP Jawa Timur, Sirmadji mengagumi ketokokohan Suyoto. ‘’Orangnya tenang dalam menghadapi permasalahan sehingga memungkinkan untuk selalu berpikir jernih. Kapasitas intelektiualnya tidak perlu diragukan lagi,’’katanya. Dia juga mengaku kagum komitmen Suyoto terhadap rakyat kecil. Dia mengenal Suyoto saat bekerjasama sebagai anggota DPRD. ‘’Kerangka berpikirnya maupun komitmennya komprehensif dan mendasar serta kearah yang lebih pro rakyat,’’ujarnya. Menurutnya visi politik Suyoto selalu arahnya menjawab permasalan Jatim secara komprehensif dan mendasar bukan parsial. Dia menceritakan saat pembahasan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) maupun KUA (Kebijakan Umum Anggaran) di DPRD, dia merasakan saat pembahasan KUA sangat terasa sekali ketokohan dan komitmen Suyoto kepada masyarakat, yakni mampu memberikan arahan penyusunan APBD Provinsi yang multiplier effectnya tinggi. ‘’Yang saya tahu dan saya rasakan, pendekatannya sangat mendasar dam komprehensif jika menyangkut kepentingan masyarakat,’’tegasnya.
Anda akan bersikap adil jika diamanahi rakyat untuk memimpin Bojonegoro?
Kita harus sanggup mengalahkan ego kita, isme-isme kita dan berfikir sesuai dengan tuntuan s sejarah dan problem Bojonegoro dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat tanpa melihat agama, paham agama, parpol dan golongan. Spirit seperti ini merupakan warisan para pemimpin besar Indonesia, seperti Soekarno yang selalu mengacarkan tentang bagaimana mengutamakan problem bersama, solusi bersama dan kesejahteraan bersama. Sesungguhnya itu adalah inti negara modern yang kita cita-citakan bersama.
Saat ini saya kira nasionalisme menuntut spirit baru bagi warga negara Indonesia yaitu semangat untuk memberikan kontribusi bagi sesama. Dalam bahasa agamanya memberikan manfaat. Saya terus terang kagum kepada tokoh-tokoh besar Indonesia saya kagum kepada Soekarno, ketika saya pergi ke Bengkulu saya menyaksikan tempat tinggal dan karya-karyanya. Banyangkan ketika dia dibuang dia tidak merasa pernah terasing dan Soekarno tidak pernah kenal lelah untuk memberikan kontribusi kepada negeri ini. Secara berkelakar saya bersama dengan kawan-kawan saya PDIP di Jawa Timur, seperti Pak Widodo. Saya katakan kepadanya kalau Jakarta ibukota struktural PDIP maka Bengkulu dan Blitar adalah ibukotanya kultural PDIP, jadi belum sempurna orang PDIP kalau belum pergi ke Blitar dan Bengkulu. Saya juga kagum ada Hadratussyech Hasyim Asyari yang tidak pernah lelah hingga akhir hayatnya untuk selalu memberikan manfaat bagi umat tanpa melihat agama dan etnis. KH Ahmad Dahlan yang selalu menggelolaran amal social. Karena jasanya itu mereka diakui secara nasional dan kemudian dia angkat menjadi pahlawan nasional. Saya juga kagum kepada Panglima Jendral Soedirman, pada spirit hidupnya yang sesungguhnya tidak pernah berhenti untuk memberikan manfaat untuk kehidupan negeri ini. Dan tokoh-tokoh polisi seperti Pak Koenarto yang santun dan sederhana. Dan saya kira nasionalisme merupakan kesadaran kita semua untuk bekerja memakmurkan negeri ini agar bermartabat di tengah-tengah dunia dan kesadaran kita semua bahwa kita tidak akan pernah bekerja kecuali dengan bersama-sama dalam rangka memberikan kontribusi terbaik untuk kehidupan bersama ini.
Anda sudah berkeliling ke berbagai wilayah di Bojonegoro dalam beberapa bulan terakhir ini, apakah anda akan benar-benar maju dalam pilkada mendatang?
Pertanyaan inilah yang sesungguhnya saya kemukakan pada bapak-bapak yang hadir pada malam itu, saya sadar kepemimpinan itu amanah,dan amanah harus dicari dengan cara yang baik dan benar. Maka sekarang menjadi tanggungjawab moral saya kepada Bojonegoro ketika saya tawarkan visi dan misi kepada semua pihak yang saya temui. Tetapi pada akhirnya, saya serahkan sepenuhnya kepada masyarakat Bojonegoro, jika ternyata sebagian besar masyarakat Bojoneoro menolak visi perubahan yang saya tawarkan tentu saja saya tidak sakit hati sedikitpun. Dan karena itulah pada Juli nanti saya akan melakukan evaluasi survei dan simulasi. Kalau ternyata sebagian besar masyarakat Bojonegoro menolak visi saya atau menolak saya maka pada hari itu juga akan mengumumkan tidak akan meneruskan pecalonan ini. Bagi saya, secara pribadi sudah merasa cukup puas, telah berusaha memberikan sesuatu yang terbaik kepada Bojonegoro. Dan mudah-mudahan itu juga bagian dari tanggungjawab saya kepada Allah. Saya telah memberikan dan mentablig apa yang saya yakini, tapi karena hak sepenuhnya ada di rakyat Bojonegoro maka saya menghormati sepenuhnya dan saya berharap siapapun yang menjadi bupati Bojonegoro akan lebih baik dan saya juga akan tetap bekerjasama dan membantu sesuai dengan posisi saya saat ini. Tapi jika ternyata dari hasil survei dan simulasi, pikiran dan rumusan saya diterima masyarakat Bojonegoro dan saya potensial dipercaya masyarakat. Ya saya bismillah tawakaltu ala allah, saya akan menyiapkandiri sebaik-baiknya dan akan maju menjadi kandididat bupati Bojonegoro. Dan tentu saya akan menganggap ini sebagai bagian dari ibadah saya kepada Allah untuk membangun sabilillah dan membangun memakmurkan Bojonegoro ini. Mohon doanya mudah-mudahan saya bisa istiqomah selalu berusaha memberi manfaat untuk sesama.

18 comments:

Anonymous said...

Ya Allah berilah Kekuatan, ketabahan dan Kepada Kang Yoto dalam memimpin Bojonegoro, Semoga bisa membawa kemaslahatan bagi Umat.

Amin..

Anonymous said...

kang saiki wes dadi bupati,aku namung wong cilik seng gak duwe opo-opo ,jane bupatine apik tapi wong seng neng pinggire opo yo apik ,kulo namung iso dungo mugo-mugo kang ora sombong lan ora adigang adigung adiguno

Anonymous said...

ini kang mengenai akan dilakukan penertipan kepada PKL, apakah Kang Yoto sudah mempersiapkan tempat dimana mereka akan dipindahkan, klo mang sudah ada tempatnya itu dimana kang, dan juga apakah Anda mampu menampung segitu banyaknya PKL yang ada di Bojonegoro???balas di emailku ya Kang

aris said...

ASSALAMU ALAIKUM SELAMAT MENGEMBAN TUGAS MEMAJUKAN KAB BOJONEGORO UNTUK MENSEJAHTRAKAN RAKYAT KECIL AKU SLALU MERINDUKAN BOJONEGORO MENJADI KAB YANG MAJU MELEBIHI LAMONGAN WASSALAMU ALAIKUM

SEORANG TKI DI KOREA

aris said...

tolong teruskan pembangunan jalan antara desa margo agung sampai gampeng di lanjutkan

aris said...

tolong teruskan pembangunan jalan antara desa margo agung sampai gampeng di lanjutkan

Anonymous said...

pak jangan mikirin sapi terus,masa rakyatnya di suruh berternak tok.trus minyak siapa yang ngurusin.apa mau di urusin sendiri he......heeee.......

Anonymous said...

eh jg saya mau nyampein selamat ya...kok bisa bapak,menghilangkan jejak dari warga muhammadiyah jadi masyarakat nasionalis......(di larang sewot)trus katanya konsen di bidang pertanian kok masarakat di bantaran bengawan solo gak di urusin kemarin kena banjir,kan petani semua.........trus gak ada anggaran lagi untuk banjir

Arie Ferdiansyah Properti Kontruksi Sosial Komunikasi said...

Beton Panel untuk Pagar Rumah, Perumahan, Gudang, Pabrik, Jalan Tol, Tanah Kosong,dll..hubungi Bpk. Ferdy 085649842128, (tinggi 2,80m – harga franco Jakarta 450rb/mL,Surabaya 425rb/mL.Gresik 435rb/mL,Malang 435 rb/mL-(sudah terpasang) dan saya juga jual Rangka Atap Bangunan, Rumah, Gedung, Gudang, dll. Galvalum harga mulai 125 rb/m2 – 145rb/m2 lihat gambar ( sudah terpasang ).

Arie Ferdiansyah Properti Kontruksi Sosial Komunikasi said...

Beton Panel untuk Pagar Rumah, Perumahan, Gudang, Pabrik, Jalan Tol, Tanah Kosong,dll..hubungi Bpk. Ferdy 085649842128, (tinggi 2,80m – harga franco Jakarta 450rb/mL,Surabaya 425rb/mL.Gresik 435rb/mL,Malang 435 rb/mL-(sudah terpasang) dan saya juga jual Rangka Atap Bangunan, Rumah, Gedung, Gudang, dll. Galvalum harga mulai 125 rb/m2 – 145rb/m2 lihat gambar ( sudah terpasang ).

Unknown said...

Dijual sebidang tanah di kel.Sidoharjo,Senori, Tuban, Jawa Timur dengan luas 19.800m2 fasilitas bisa ada sumur, got/selokan, jalan masuk 3 buah @lebar jalan 3 m ( truk dan mobil bisa masuk ), SHM, dijual dengan harga 850juta Nego, lokasi tanah di pinggir desa, lokasi asri dan aman, cocok untuk pertanian,peternakan,perkebunan, bisnis investasi menguntungkan, harga pakan ternak dan bahan baku serta tenaga kerja murah, pemasaran hasil distribusi pertanian,peternakan,perkebunan ada yang ambil di tempat ( pembeli hasil pertanian,perkebunan dan peternakan datang langsung ke tempat ). Cocok juga untuk lokasi pabrik pakan ternak serta pabrik produk-produk olahan pertanian, peternakan dan perkebunan,mudah diakses lewat jalan propinsi,Prospek menguntungkan dengan asumsi kenaikan harga tanah itu sendiri 15-20% / tahun. Kesempatan penawaran terbatas, hubungi segera Bpk. Ferdy atau bpk. Nursa, alamat jl. Raya Sidoharjo no. 240 ,dusun wadung,rt4/rw3,kel.Sidoharjo,kec. Senori,Kab.Tuban, Jawa Timur 62365.hubungi via telepon di 0356-6325370 / 0341-9262769 / 085649842128.

Unknown said...

Dijual tanah kavling, sejumlah 17 bidang tanah kavling, tepi jalan kel.Sidoharjo, Senori,Tuban , Jawa Timur,dengan luas masing2 - luas @300m2 (9 buah), @400m2 (12 buah), @680m2 (6 buah),total luas tanah 11.580m2, fasilitas bisa ada sumur, got/selokan, jalan masuk 3 buah @lebar jalan 3 m ( truk dan mobil bisa masuk ),SHM, dijual borongan dengan harga 750juta Nego, lokasi tanah kavling di pinggir desa, lokasi asri dan aman, cocok untuk pertanian,peternakan,perkebunan, bisnis investasi menguntungkan, harga pakan ternak dan tenaga kerja murah, pemasaran hasil distribusi pertanian,peternakan,perkebunan ada yang ambil di tempat ( pembeli hasil pertanian,perkebunan dan peternakan datang langsung ke tempat ). Prospek menguntungkan dengan asumsi kenaikan harga tanah itu sendiri 15-20% / tahun. Kesempatan penawaran terbatas, hubungi segera Bpk. Ferdy atau bpk. Nursa, alamat jl. Raya Sidoharjo no. 240 ,dusun wadung,rt4/rw3,kel.Sidoharjo,kec. Senori,Kab.Tuban, Jawa Timur 62365.hubungi via telepon di 0356-6325370 / 0341-9262769 / 085649842128.

Unknown said...

Dijual sebidang tanah di kel.Sidoharjo,Senori, Tuban, Jawa Timur dengan luas 19.800m2 fasilitas bisa ada sumur, got/selokan, jalan masuk 3 buah @lebar jalan 3 m ( truk dan mobil bisa masuk ), SHM, dijual dengan harga 850juta Nego, lokasi tanah di pinggir desa, lokasi asri dan aman, cocok untuk pertanian,peternakan,perkebunan, bisnis investasi menguntungkan, harga pakan ternak dan bahan baku serta tenaga kerja murah, pemasaran hasil distribusi pertanian,peternakan,perkebunan ada yang ambil di tempat ( pembeli hasil pertanian,perkebunan dan peternakan datang langsung ke tempat ). Cocok juga untuk lokasi pabrik pakan ternak serta pabrik produk-produk olahan pertanian, peternakan dan perkebunan,mudah diakses lewat jalan propinsi,Prospek menguntungkan dengan asumsi kenaikan harga tanah itu sendiri 15-20% / tahun. Kesempatan penawaran terbatas, hubungi segera Bpk. Ferdy atau bpk. Nursa, alamat jl. Raya Sidoharjo no. 240 ,dusun wadung,rt4/rw3,kel.Sidoharjo,kec. Senori,Kab.Tuban, Jawa Timur 62365.hubungi via telepon di 0356-6325370 / 0341-9262769 / 085649842128.

Unknown said...

Dijual tanah kavling, sejumlah 17 bidang tanah kavling, tepi jalan kel.Sidoharjo, Senori,Tuban , Jawa Timur,dengan luas masing2 - luas @300m2 (9 buah), @400m2 (12 buah), @680m2 (6 buah),total luas tanah 11.580m2, fasilitas bisa ada sumur, got/selokan, jalan masuk 3 buah @lebar jalan 3 m ( truk dan mobil bisa masuk ),SHM, dijual borongan dengan harga 750juta Nego, lokasi tanah kavling di pinggir desa, lokasi asri dan aman, cocok untuk pertanian,peternakan,perkebunan, bisnis investasi menguntungkan, harga pakan ternak dan tenaga kerja murah, pemasaran hasil distribusi pertanian,peternakan,perkebunan ada yang ambil di tempat ( pembeli hasil pertanian,perkebunan dan peternakan datang langsung ke tempat ). Prospek menguntungkan dengan asumsi kenaikan harga tanah itu sendiri 15-20% / tahun. Kesempatan penawaran terbatas, hubungi segera Bpk. Ferdy atau bpk. Nursa, alamat jl. Raya Sidoharjo no. 240 ,dusun wadung,rt4/rw3,kel.Sidoharjo,kec. Senori,Kab.Tuban, Jawa Timur 62365.hubungi via telepon di 0356-6325370 / 0341-9262769 / 085649842128.

Pentingnya Punya Nama said...

cahyo_glory@yahoo.co.id

assalamu'alaikum warrohmah

saya mahasiswa Unair sby yg merupakan putra asli daerah. jurusan adm negara Fisip.motif awal saya dulu masuk jurusan ini, salah satunya utk bjn. karena mengingat perencanaan pembangunan di bjn blm se-Matoh yang seharusnya. dengan berbagai potensi pendukung yang belum tergali dan juga tentang berbagai potensi kendala/deselerasi yang jika dikelola dengan beberapa rekayasa akan menjadi potensi akselerasi.

beberapa bulan yg lalu saya berusaha mencara berbagai sumber berita terkait permasalahan dan upaya penangan banjir. sampai saya menemukan sebuah blog/wordpress dgn bahasan yg menarik dengan berbagai pendekatan dan solusi.berikut alatnya : http://bebasbanjir2025.wordpress.com/

monggo dicek.karena hanya ini, sekarang yg bisa saya sumbangkan. kmarin saya ngirim email ke site-nya bjn (bojonegorokab.go.id)tapi belum ada reply...semoga kali ini saya mendapatkan jawaban..matur nuwun

SUMBER REJEKI said...

Sudah -/+ 2 tahun sejak kang yoto jadi Bupati tak ada perubahan perbaikan jalan di jl.KOLONEL SUGIONO JETAK... dari 3thn lalu sampai sekarang semakin parah jalannya, tanpa ada usaha perbaikan dari pemerintahan yang kang Yoto pimpin.

Mana janji2 itu bisa terlaksana????

karena perbaikan jalan juga sebagian dari kesejahteraan dari pada masyarakat yg menikmatinya

kang Yoto jangan hanya pandai mengatakan saja TAPI aku butuh perbuatan kang Yoto yang nyata..

solanang group said...

Ysh
Bapak-Bapak

Dengan hormat,
Kami menawarkan jasa pembuatan Web site untuk perkantoran, Sekolah dll dengan harga sangat terjangkau hanta Rp.350.000,- langsung online.

Demikian diuacapkan terima kasih.

Alamat kami
http://solanang.com

Hormat kami
Solanang

Unknown said...

kang yoto matoh.